Inilah 5 Kisah Dalam Kasus Bunuh Diri Karena Diselingkuhi

Inilah 5 Kisah Dalam Kasus Bunuh Diri Karena Diselingkuhi - Apapun alasannya, bunuh diri tidak dapat dibenarkan. Semua agama pun juga melarang tindakan mengakhiri hidup, dosanya sangat besar.

Sudah banyak kasus bunuh terjadi di Indonesia. Penyebab mereka nekat bunuh diri karena banyak hal. Mulai dari persoalan ekonomi, sampai soal asmara.

Belakang ini marak kasus bunuh diri terjadi karena persoalan asmara. Mereka nekat bunuh diri setelah kekasihnya selingkuh.

Berikut ini 5 cerita kasus bunuh diri karena diselingkuhi :

1. Gantung diri karena pacarnya selingkuh
Kasus bunuh diri ini juga miris. Annisa Qorrya Tika Edhayani (15) mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Annisa nekat bunuh diri karena mengira pacarnya selingkuh dengan temannya, Friska (13). Friska sendiri membantah telah menjalin kasih dengan pacar Annisa itu.

"Tapi Nisa salah paham, dia malah menuduh saya katanya rebut pacarnya, dia kesal sama saya. Saya bilang telpon saja Viki kalau tidak percaya," kata Friska ditemui di rumah korban, Senin, (1/10).

Semenjak kejadian Friska chatting dengan Viki di jejaring sosial, hubungan pertemanan mereka menjadi renggang. Sikap Annisa kepada Friska pun berbeda. "Tapi pas Minggu (30/9) sekitar pukul 20.00 WIB, Annisa telepon saya, dia bilang minta maaf karena udah salah paham sama saya tentang Viki. Saya bilang nggak apa-apa, saya sudah maafkan," katanya.

Namun kata-kata terakhir di ponsel itulah yang membuat Friska kaget. Annisa bilang tidak akan bisa bertemu dengannya lagi. "Tapi mulai besok kamu nggak bisa temukan aku selamanya," kata Friska menirukan ucapan Annisa yang langsung menutup teleponnya.

2. Suami selingkuh, istri terjun dari jembatan
Seorang ibu muda nekat mengakhiri hidupnya dengan loncat dari jembatan. Peristiwa ini terjadi di Barelang, Batam.

Atik Winarsih (22) namanya. Ia nekat bunuh diri bersama anaknya yang masih berusia 2,5 tahun. Jasadnya ditemukan oleh seorang nelayan di Perairan Batu Gani Jembatan III Barelang.

Korban diduga bunuh diri karena mengetahui suaminya, Andri Wibowo selingkuh. Sang suami pun mengakui jika sebelum istrinya bunuh diri sempat ribut dengannya.

Setelah itu istrinya pamit pergi. Tiga hari menghilang, Atik ditemukan sudah terbujur kaku.

3. Pacar selingkuh, seorang santri bunuh diri
Lagi-lagi karena persoalan asmara. Seorang santri pondok pesantren Zurohhim, Depok, berinisial D (13) nekat bunuh diri karena mengetahui pacarnya berinisial Y (15) selingkuh.

Sang santri dengan pacarnya sempat bertengkar sebelum mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Karena hatinya tersakiti, santri itu kemudian bunuh diri.

Menurut Kapolsek Cimanggis Kompol Firman Andreanto waktu itu, jasad korban ditemukan di depan asrama pondok pesantren. Kejadian ini sempat membuat heboh warga Kampung Sindang Karsa, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Cimanggis.

Korban diketahui cemburu setelah dilakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi. HP korban pun juga disita polisi. Dari HP korban diketahui, ada SMS dari pacarnya.

4. Minum cairan pembersih lantai
Kasus bunuh diri karena diselingkuhi juga terjadi di Kendari. Seorang istri polisi bunuh diri di rumahnya yang terletak di Kendari Permai, Kelurahan Padaleu, Kecamatan Kambu, Kendari.

Mulut istri polisi itu berbusa saat ditemukan oleh anaknya sendiri di rumahnya. Kemudian anaknya minta tolong dan warga pun langsung berdatangan.

Warga sempat berusaha menolong dengan memberikan air kelapa. Tapi nyawanya tak tertolong.

Di dekat korban, warga menemukan sebuah cairan pembersih lantai yang sudah diminum. Rekan korban, Mulyanti, menduga korban bunuh diri karena suaminya selingkuh.

Mulyanti mengatakan, suaminya pernah dilaporkan ke polisi. Namun, tidak ada tindaklanjutnya. Kemungkinan sang istri stres dan tak kuat menahan beban hidup.

5. Gantung diri di pohon nangka
Stres karena permasalahan asmara, seorang kernet Metromini, Anggie Poster Hutapea (30) nekat menghabisi nyawanya dengan cara gantung diri. Tubuhnya ditemukan oleh warga di sebuah pohon nangka di Jalan Tanjung Duren Selatan Raya, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada Selasa (1/10) sekitar pukul 07.30 WIB.

"Temannya bilang, beberapa hari ini korban terlihat stres gara-gara asmara," kata Kanit Reskrim Polsektro Tanjung Duren AKP Khoiri saat dihubungi, Selasa (1/10).

Korban, lanjut Khoiri, saat ditemukan menggantung dengan menggunakan tambang plastik berwarna merah. Dari tubuh korban, polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan. "Di tubuh korban tidak ditemukan adanya tindakan kekerasan," lanjut Khoiri.

Oleh polisi, tubuh korban yang sudah membiru kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan visum. "Diduga korban bunuh diri," pungkas Khoiri. | merdeka.com

Post a Comment